Senin, 07 Desember 2009

PESAN INTI SURAT AL ALAQ DALAM PENCERAHAN UMMAT



  1. PENDAHULUAN

1)      Latar Belakang
Kesadaran untuk menegakkan pandangan hidup dan ideologi (sistem keyakinan) adalah fitrah dasar manusia, sebab naluri keagamaan adalah sesuatu yang mutlak diperlukan dalam menikmati dan memaknai kehidupan. Manusia akan mengorbankan semua fasilitas yang dimiliki, bahkan tetesan darah sekalipun untuk menegakkan ideologi.
Kenyataan membuktikan bahwa lingkungan sosial yang dominan dalam proses kehidupan sat ini adalah kultur materialisme, sehingga bukan suatu hal yang mengherankan jika dewasa ini semakin banyak manusia yang rela mengorbankan jati diri, keluarga, dan bahkan segalanya demi materi.
Kondisi tersebut adalah ibarat kanker ganas yang menyelimuti tuntutan fitrah manusia sehingga sangat perlu untuk menemukan solusi alternatif dari masalah-masalah tersebut.
Jika kita menoleh jauh kebelakang, akan sangat nampak dalam rekaman sejarah sebagaimana yang dikabarkan melalui Al Qur’an bahwa  peradaban masyarakat Arab (makkah) sebelum proses transformasi wahyu terjadi adalah peradaban yang paling bobrok sepanjang sejarah peradaban manusai (M.Suparyono,2008).
Hal ini tergambar dari bagaimana tatanan kehidupan sosial yang berlaku dalam masyarakat dikala itu. Pembunuhan, perzinahan, perampasan hak, penindasan, dan bahkan tindakan amoral yang lebih amoral dari itu adalah bukan suatu hal yang baru ditengah masyarakat.
Kekuatan wahyu yang bermula dari 5 ayat pertama dalam surat Al-Alaq yang secara signifikan mampu melahirkan pondasi bangunan islam yang kokoh serta mampu menggugah dan merekonstruksi peradaban.
Sehingga suatu hal yang pantas dan wajar untuk dipertanyakan : “ada apa dibalik surat Al-Alaq ?”.

2)      Identifikasi Masalah
Kondisi masyarakat tersebut diatas, pada hakekatnya terjadi bukan tanpa sebab, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhinya, diantaranya :
§         Karakter masyarakat telah tercemari dengan virus-virus materialisme
§         Masyarakat ber-islam hanya karena faktor biologis.
§         Pergerakan dakwah masih belum mampu memberikan pencerahan kepada masyarakat.
§         Ummat islam hanya menjadikan Al qur’an sebagai media baca (tidak dijadikan konsep hidup)



3)      Rumusan Masalah
Dari proses identifikasi masalah, penulis dapat merumuskan bahwa :
“Sumber dari permasalahan-permasalahan yang ada adalah disebabkan karena  proses ber-islam didalam masyarakat pada umumnya terjadi secara spontanitas (instan) tanpa dilandasi dengan keyakinan akan agamanya”.
Mengingat bahwa permasalahan tersebut adalah sebuah persoalan yang sangat mendasar, maka sangat dibutuhkan solusi alternatif didalam mengahadapinya.
Oleh karena itu , tulisan ini akan mencoba melakukan kajian yang lebih mendalam tentang “Ada apa dibalik surat Al-Alaq yang telah mampu)dalam diri Rasulullah SAW, yang kemudian menjadi dasar didalam rekonstruksi peradaban beberapa abad yang lalu?.
  1. LANDASAN TEORI
    • Dasar dan landasan keimanan yang dimiliki Rasulullah SAW adalah Al-Qur’an Surat Al-Alaq (Q.S. 421:52).
    • Peradaban masyarakat Arab (makkah) sebelum proses transformasi wahyu terjadi adalah peradaban yang paling bobrok sepanjang sejarah peradaban manusai (M.Suparyono,2008).

  1. METODOLOGI
Kajian tentang pesan inti Al-Qur’an Surat Al-Alaq dalam pencerahan ummat pada dasarnya bertujuan untuk menganalisis sejauh mana peran wahyu pertama (Al-Alaq ayat 1-5) didalam membentuk karakter dan keimanan Rasulullah SAW .

  1. INTERPRETASI
Surat Al-Alaq ayat 1-5 memberikan gambaran yang utuh tentang  sumber iman yang dimiliki oleh rasulullah SAW yang bukan berupa dogma yang dogmatis, tetapi mengantarkan seseorang untuk memberdayakan akal pikiran, sehingga iman terbangun diatas landasan fikrah yang kuat karena menyangkut kesadaran.
Ketika alam sadar manusia sudah tersentuh dan tergugah dengan kesadaran kesadaran rububiyah maka secara otomatis akan melahirkan iman sebagai sumber energi jiwa yang senantiasa memberikan kita kekuatan yang tidak ada habisnya untuk bergerak menyemai kebaikan, keberanian, dan keindahan dalam taman kehidupan, serta mencegah kejahatan, kebatilan, dan kerusakan dipermukaan bumi sehingga pesan dakwah yang tekandung pada penetapan surat Al-Alaq sebagai wahyu pertama adalah: “ Gugah, ketuk, dan bangkitkan potensi rabbaniyah yang telah lama terpatri dalam nurani setiap insan sebelum membicarakan berbagai macam aturan dan hukum (halal dan haram).
Inilah inti pesan dakwah dalam surat Al-Alaq didalam melakukan pencerahan kepada ummat, dan dengan inilah dakwah rasulullah mampu mewujudkan lahirnya peradaban islam beberapa abad yang lalu.
  1. KESIMPULAN
Dalam kajian wahyu pertama (surat Al-Alaq 1-5) dapat disimpulkan bahwa wahyu pertama ini mengandung substansi falsafah (iman) dan bukan hal praktis, hal ini menunjukkan bahwa kedudukan iman dan falsafah dalam bangunan sistem kepercayaan islam telah ditempatkan secara terhormat.
Bangunan islam yang dibangun dengan pondasi yang lemah laksana membangun gedung diatas permukaan laut, sehingga surat Al Alaq 1-5 adalah wahyu pertama yang harus diyakini memiliki peran dan makna unik yang mendasar.


0 komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG ANDA TELAH MENGUNJUNGI BLOG INI <<>>>MOGA BERMANFAAT<<<<<<<>>>>>>>>JANGAN PERNAH MERASA BOSAN DALAM MENUNTUT ILMU TUNTUTLAH ILMU DARI MULAI HIDUP SAMPAI ANDA MATI......